Februari 25, 2014

Still My Favorite Word: Karma

Bulan Februari ini adalah bulan terberat dalam hidup gue (untuk tahun ini). Which is not a good sign, looking at how positive I was during Chinese New Year. Tahun ini adalah tahun kuda men, tahun shio gue banget (terus...?).
Yaudah intinya akhirnya gue menggunakan otak gue sedikit lah. Kenapa sih kok gue bisa sial banget begini, what have I done, and what actually went wrong.
Apa karena gue bukan chinese makannya optimisme gue langsung kandas di minggu setelah CNY?
Apa dosa gue udah overlimit aja sampai Budha marah dan mau menunjukan karma sekarang juga?
Or even worse, is this just the beginning of a miserable life God has planned for me? *jeng jeng* *pait pait*
Huff.. Hidup ini memang penuh teka-teki..
Yaudah intinya bulan ini gue sial banget deh. Sesial orang yang dikirim perang padahal mau nikah minggu depannya.
Entah kuda, entah naga, biar dia dan penciptanya saja yang tahu.

Anyway, padahal gue mengawali bulan ini dengan harapan seluruh rakyat Indonesia sejahtera lho. Namun apa daya di minggu ke-dua, di hari valentine yang berbunga-bunga, gue harus mengubah status gue dari 'lajang' menjadi 'tidak ada calon sama sekali'. Cinta suci yang telah dibina selama 3 tahun ternyata harus menemui ajalnya. Bapak gue sampai menelpon dari Papua untuk menyampaikan belasungkawa-nya.
Jadilah gue nangis sambil diblow rambutnya (bapak gue nelpon pas gue lagi di salon). Jadilah orang-orang di salon bingung. Dan jadilah gue seorang pengangguran yang tidak ada pacar dan memiliki mobil yang baru tabrakan (saksikan cerita tentang dunia per-tabrakan di post selanjutnya).
Gila nih untung gue nulis beginian gak pake mikir. Coba kalo gue menghayati sedikit, pasti sudah berlinang air mata seperti Desi Ratnasari di video klip 'Tenda Biru'.

Makannya dibaca dulu undangannya, mbak...

I have always believed in karma. I even put it everywhere to remind me of how things will fight you back. You can find it in my Instagram bio, my Path's cover photo, and even in my phone's case. It's everywhere man!
Gue bahkan berpikir untuk memberi salah satu anak gue nama Karma. It sounds sexy and easy to memorized. Although it's a common stage name for strippers, gue tidak akan getar memberi nama anak gue Karma. Permasalahannya adalah... siapa calon bapaknya.
Duh kan jadi teringat si dia (seperti acara titip pesan radio Elshinta, "Bang, titip lagu D'Massiv yang Cinta Ini Membunuh Ku untuk si dia.. Aku tunggu jandamu forever love..").

Back to the karma thing, biarpun gue percaya eksistensinya, tapi gue tidak menyangka datengnya bisa secepat ini juga kali! Kecuali untuk wilayah Bali dan sekitarnya. Karena di sana karma cepet banget dapetnya, beneran.

Cerita iklan: Bulan lalu gue ke Bali, terus pas lagi nyetir, eh ada cencorang (atau belalang, atau jangkrik, yah pokoknya serangga lah) di dashboard. Gue dengan beringas langsung usir serangga itu dong ("Pergi kamu! Aku sudah tidak sudi lagi melihat kamu di sini!"). Daaannn begitu gue lihat jalanan balik, eh udah cilukba aja lho sama pengendara lain dari arah berlawanan!
Gila kan cepet banget datangnya karma mengusir belalang di Bali!
That's why according to my friend yang sudah mau pindah warga negara dari Jakartan menjadi Balinese, Fanny Amalia, di wilayah permukiman orang Bali asli pasti kriminalitas-nya rendah because they really believe in this thing.
Makannya lo lihat deh, di Bali jarang ada curandal (pencurian sendal) pas Salat Jumat... Jarang ada yang dateng pas Salat Jumat juga soalnya... *ya iyalah pan mayoritas Hindu ya

Me and Fanny at Hu'u Bar, Bali

Yaampun balik lagi ke karma, intinya gue cuma mau nulis kalo karma itu benar adanya dan bisa datang di waktu yang paling tidak diinginkan. Seperti di saat lagi pengangguran atau di saat liburan. Yang penting mah siap mental dan berani bertanggung jawab aja.
Now I'm enjoying my karma and nothing I can really do about this. Gue gak nyalahin siapa pun juga karena drama and negativity are the least things I need at the moment. Hanya pikiran positif dan optimisme yang bisa keep me sane saat ini.



Anyway, just like what my idol, Alm. Chrisye (God bless him), said in his Badai Pasti Berlalu song,
"Kini semua bukan milik ku. Musim itu telah berlalu. Matahari segera berganti."
I believe this period will be over soon.
I believe everything will be back to normal before I even realize it.
I believe I'll be a better person.
And I believe I cannot write anything more than this because it would be a galau post, and Go-blog tidak mengenal galau men.

Cheers! Stay single and young, people!

2 komentar: