It's obvious that 2010 is not my year. Di tahun ini banyak kesialan menimpa gue. Istilah writing-Task1-IELTSnya: "Dewi Ria surged drastically in this year."
Hal ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana gue meraih prestasi gemilang dan selalu berhasil hampir dalam segala hal (kecuali mencari cowok yang tepat, mungkin).
Kemunduran signifikan tampak pada keberhasilan gue dalam mendapatkan pekerjaan. Beberapa tahun lalu, pekerjaan selalu menghampiri, namun gue selalu berfikir belum butuh dan percaya pada kesempatan kedua. In fact, there're no second chances in this life. Semua pekerjaan yang dulu gue tampik menolak gue tahun ini.
Gue sampai heran apa yang salah pada diri gue. Apa karena cara bicara gue yang mengalami kemunduran? Atau otak gue secara inisiatif mengurangi kapasitasnya? Atau muka gue yang semakin tua? Atau karena gue besar kepala?
Fmylife.
Terlebih gue dihadapkan pada kenyatan: Daddy is the head of HRD at his multi-national company. On the other hand, mommy adalah pengusaha sukses yang membuka peluang kerja untuk banyak orang. Lah gua, anaknya, dapat satu pekerjaan aja susahnya minta ampun. Double FML.
Sebenarnya gue udah capek dengan kata, "Yasudahlah ya~", tapi mau gima lagi. Emang gue harus ngomong kayak gitu sih.
Yasudahlah ya, belum rejeki.
Yasudahlah ya, mungkin gue belum bekerja terlalu keras untuk mendapat apa yang gue mau. Actually, ini hal yang paling bikin gue kesal. Gue gagal karena tidak mengeluarkan usaha yang terbaik. *sigh*
Yasudahlah ya, Tuhan pasti menyiapkan yang terbaik. Yasudahlah ya, gue eneg ngomong yasudahlah ya!!!
Jadi untuk menutup blog ini, ada baiknya gue memberikan kata mutiara dan penjelasan pelajaran yang bisa diambil.
Sepertinya gue harus berusaha lebih keras lagi, benar-benar mengeluarkan apa yang gue punya, dan berhenti bersikap tidak butuh dan jual mahal. Lupakan soal sugesti buruk. Dan perbanyak doa. Hmm~ bagus juga.
Okey God, I'm tired of being pasrah dan acuh. Kali ini gue akan berusaha mati-matian! Tidak akan ada lagi penolakan! Karena gue tau bintang keberuntungan gue amatlah besar!! Oke! Tombol semangatnya sepertinya sudah berbunyi "klik"! BANZAAAII BANZAAAIII!!
November 07, 2010
November 06, 2010
My Bucket-Jakarta-List
Semua orang pasti punya tujuan dalam menjalani hidup ini. Ada yang ingin menjadi orang sukses, kaya raya, menaikan orangtua haji, punya suami pemilik perusahaan besar, dll.
Well, I also have my own tujuan hidup. Ada beberapa hal yang ingin gue capai sebelum gue menghembuskan nafas terakhir. Tapi kalo semua gue bahas di blog ini, I think it's gonna be something like Tersanjung or Cinta Fitri, such a never ending story.
Since I have only three months left in this town, I'm going to write down some of my bucket list sampai gue pergi nanti.
So here's my Bucket-Jakarta-List:
1. Gue harus mencoba memakai celemek Starbuck. Gue harus kerja di Starbuck. Menjadi barista dengan rambut di kuncir namun tetap kece, melayani om-om ekspatriat ganteng dan tante-tante pekerja. Interesting huh?
2. Gue harus menjadi SPG. SPG pameran yang membantu dan menjebak para calon customer untuk membeli barang. Gue sering berada di posisi customer yang terjebak itu. Apa salahnya kalau kali ini gue mencoba menjadi si penjebak?
3. Gue sangat ingin mengajak berenang Goyo di Manhattan. Gue mau menunjukan tempat yang indah untuk berenang ini kepadanya. Yah sebenarnya ini bukan lah hal besar yang harus dimasukan ke dalam bucket list segala. However let's face it, we're gonna have a long distance relationshit, siapa yang tahu apa yang akan terjadi? Karena itu gue akan menggunakan waktu yang tersisa ini sebaik-baiknya untuk kami berdua. Kalaupun akhirnya tidak berjalan mulus, gue tidak akan menyesal. Gue sudah memberikan dan menunjukan semua yang terindah untuknya. Jadi jika dia ke semua tempat indah itu bersama kekasih selanjutnya, setidaknya walau sekilas, muka gue pasti akan muncul di ingatannya. Dan itu akan cukup membahagiakan sepertinya.
4. Gue ingin sekali mewujudkan konsep foto "Girlfriend" bareng Zullya. Entah kenapa sepertinya ini akan menyenangkan. Kami berteman dekat, punya banyak kesamaan, dan satu aliran saat difoto. Tapi kami tidak pernah foto bersama. Jadi, siapapun yang berbaik hati mau memotret kami, gue akan berterima kasih sekali. Dan gue menjamin, it's gonna be one of the best photo for your porto. So, anyone?
5. Gue sangat-amat-ingin ke Jogja. Tiga tahun di sana, bukan berarti gue tidak akan pernah bisa ke Jogja lagi sih. Tapi sepertinya hampir tidak mungkin gue akan ke Jogja dengan jiwa dan semangat seperti sekarang. Gue bahkan gak berani bayangin akan menjadi seperti apa gue tiga tahun kedepan. Sepertinya gue tidak akan menulis blog lagi, menjadi orang yang mementingkan mata uang, dan mungkin tidak punya waktu untuk menikmati indahnya tiduran sambil twitteran. Jadi sebelum gue menjadi orang yang seperti itu, maka gue harus menggunakan waktu yang sempit ini untuk bersenang-senang di Jogja. Kota (kedua) yang paling gue senangi (setelah Jakarta)! Jadi gue berdoa sebanyak-banyaknya agar Tuhan mendengar (macam kuis Twitter, semakin banyak RT semalin besar kemungkinan menang), supaya Gunung Merapi cepat normal kembali dan korban di sana tidak bertambah lagi. Amin.
Sepertinya sudah cukup segitu dulu daftar keinginan yang harus gue wujudkan dalam jangka pendek ini. Yah manusia berencana, tetap Tuhan yang menentukan. Tapi manusia tetap harus berusaha, Tuhan pun tidak akan melihat saja :)
Goodnight universe!
Well, I also have my own tujuan hidup. Ada beberapa hal yang ingin gue capai sebelum gue menghembuskan nafas terakhir. Tapi kalo semua gue bahas di blog ini, I think it's gonna be something like Tersanjung or Cinta Fitri, such a never ending story.
Since I have only three months left in this town, I'm going to write down some of my bucket list sampai gue pergi nanti.
So here's my Bucket-Jakarta-List:
1. Gue harus mencoba memakai celemek Starbuck. Gue harus kerja di Starbuck. Menjadi barista dengan rambut di kuncir namun tetap kece, melayani om-om ekspatriat ganteng dan tante-tante pekerja. Interesting huh?
2. Gue harus menjadi SPG. SPG pameran yang membantu dan menjebak para calon customer untuk membeli barang. Gue sering berada di posisi customer yang terjebak itu. Apa salahnya kalau kali ini gue mencoba menjadi si penjebak?
3. Gue sangat ingin mengajak berenang Goyo di Manhattan. Gue mau menunjukan tempat yang indah untuk berenang ini kepadanya. Yah sebenarnya ini bukan lah hal besar yang harus dimasukan ke dalam bucket list segala. However let's face it, we're gonna have a long distance relationshit, siapa yang tahu apa yang akan terjadi? Karena itu gue akan menggunakan waktu yang tersisa ini sebaik-baiknya untuk kami berdua. Kalaupun akhirnya tidak berjalan mulus, gue tidak akan menyesal. Gue sudah memberikan dan menunjukan semua yang terindah untuknya. Jadi jika dia ke semua tempat indah itu bersama kekasih selanjutnya, setidaknya walau sekilas, muka gue pasti akan muncul di ingatannya. Dan itu akan cukup membahagiakan sepertinya.
4. Gue ingin sekali mewujudkan konsep foto "Girlfriend" bareng Zullya. Entah kenapa sepertinya ini akan menyenangkan. Kami berteman dekat, punya banyak kesamaan, dan satu aliran saat difoto. Tapi kami tidak pernah foto bersama. Jadi, siapapun yang berbaik hati mau memotret kami, gue akan berterima kasih sekali. Dan gue menjamin, it's gonna be one of the best photo for your porto. So, anyone?
5. Gue sangat-amat-ingin ke Jogja. Tiga tahun di sana, bukan berarti gue tidak akan pernah bisa ke Jogja lagi sih. Tapi sepertinya hampir tidak mungkin gue akan ke Jogja dengan jiwa dan semangat seperti sekarang. Gue bahkan gak berani bayangin akan menjadi seperti apa gue tiga tahun kedepan. Sepertinya gue tidak akan menulis blog lagi, menjadi orang yang mementingkan mata uang, dan mungkin tidak punya waktu untuk menikmati indahnya tiduran sambil twitteran. Jadi sebelum gue menjadi orang yang seperti itu, maka gue harus menggunakan waktu yang sempit ini untuk bersenang-senang di Jogja. Kota (kedua) yang paling gue senangi (setelah Jakarta)! Jadi gue berdoa sebanyak-banyaknya agar Tuhan mendengar (macam kuis Twitter, semakin banyak RT semalin besar kemungkinan menang), supaya Gunung Merapi cepat normal kembali dan korban di sana tidak bertambah lagi. Amin.
Sepertinya sudah cukup segitu dulu daftar keinginan yang harus gue wujudkan dalam jangka pendek ini. Yah manusia berencana, tetap Tuhan yang menentukan. Tapi manusia tetap harus berusaha, Tuhan pun tidak akan melihat saja :)
Goodnight universe!
Langganan:
Komentar (Atom)