It's obvious that 2010 is not my year. Di tahun ini banyak kesialan menimpa gue. Istilah writing-Task1-IELTSnya: "Dewi Ria surged drastically in this year."
Hal ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana gue meraih prestasi gemilang dan selalu berhasil hampir dalam segala hal (kecuali mencari cowok yang tepat, mungkin).
Kemunduran signifikan tampak pada keberhasilan gue dalam mendapatkan pekerjaan. Beberapa tahun lalu, pekerjaan selalu menghampiri, namun gue selalu berfikir belum butuh dan percaya pada kesempatan kedua. In fact, there're no second chances in this life. Semua pekerjaan yang dulu gue tampik menolak gue tahun ini.
Gue sampai heran apa yang salah pada diri gue. Apa karena cara bicara gue yang mengalami kemunduran? Atau otak gue secara inisiatif mengurangi kapasitasnya? Atau muka gue yang semakin tua? Atau karena gue besar kepala?
Fmylife.
Terlebih gue dihadapkan pada kenyatan: Daddy is the head of HRD at his multi-national company. On the other hand, mommy adalah pengusaha sukses yang membuka peluang kerja untuk banyak orang. Lah gua, anaknya, dapat satu pekerjaan aja susahnya minta ampun. Double FML.
Sebenarnya gue udah capek dengan kata, "Yasudahlah ya~", tapi mau gima lagi. Emang gue harus ngomong kayak gitu sih.
Yasudahlah ya, belum rejeki.
Yasudahlah ya, mungkin gue belum bekerja terlalu keras untuk mendapat apa yang gue mau. Actually, ini hal yang paling bikin gue kesal. Gue gagal karena tidak mengeluarkan usaha yang terbaik. *sigh*
Yasudahlah ya, Tuhan pasti menyiapkan yang terbaik. Yasudahlah ya, gue eneg ngomong yasudahlah ya!!!
Jadi untuk menutup blog ini, ada baiknya gue memberikan kata mutiara dan penjelasan pelajaran yang bisa diambil.
Sepertinya gue harus berusaha lebih keras lagi, benar-benar mengeluarkan apa yang gue punya, dan berhenti bersikap tidak butuh dan jual mahal. Lupakan soal sugesti buruk. Dan perbanyak doa. Hmm~ bagus juga.
Okey God, I'm tired of being pasrah dan acuh. Kali ini gue akan berusaha mati-matian! Tidak akan ada lagi penolakan! Karena gue tau bintang keberuntungan gue amatlah besar!! Oke! Tombol semangatnya sepertinya sudah berbunyi "klik"! BANZAAAII BANZAAAIII!!
November 07, 2010
November 06, 2010
My Bucket-Jakarta-List
Semua orang pasti punya tujuan dalam menjalani hidup ini. Ada yang ingin menjadi orang sukses, kaya raya, menaikan orangtua haji, punya suami pemilik perusahaan besar, dll.
Well, I also have my own tujuan hidup. Ada beberapa hal yang ingin gue capai sebelum gue menghembuskan nafas terakhir. Tapi kalo semua gue bahas di blog ini, I think it's gonna be something like Tersanjung or Cinta Fitri, such a never ending story.
Since I have only three months left in this town, I'm going to write down some of my bucket list sampai gue pergi nanti.
So here's my Bucket-Jakarta-List:
1. Gue harus mencoba memakai celemek Starbuck. Gue harus kerja di Starbuck. Menjadi barista dengan rambut di kuncir namun tetap kece, melayani om-om ekspatriat ganteng dan tante-tante pekerja. Interesting huh?
2. Gue harus menjadi SPG. SPG pameran yang membantu dan menjebak para calon customer untuk membeli barang. Gue sering berada di posisi customer yang terjebak itu. Apa salahnya kalau kali ini gue mencoba menjadi si penjebak?
3. Gue sangat ingin mengajak berenang Goyo di Manhattan. Gue mau menunjukan tempat yang indah untuk berenang ini kepadanya. Yah sebenarnya ini bukan lah hal besar yang harus dimasukan ke dalam bucket list segala. However let's face it, we're gonna have a long distance relationshit, siapa yang tahu apa yang akan terjadi? Karena itu gue akan menggunakan waktu yang tersisa ini sebaik-baiknya untuk kami berdua. Kalaupun akhirnya tidak berjalan mulus, gue tidak akan menyesal. Gue sudah memberikan dan menunjukan semua yang terindah untuknya. Jadi jika dia ke semua tempat indah itu bersama kekasih selanjutnya, setidaknya walau sekilas, muka gue pasti akan muncul di ingatannya. Dan itu akan cukup membahagiakan sepertinya.
4. Gue ingin sekali mewujudkan konsep foto "Girlfriend" bareng Zullya. Entah kenapa sepertinya ini akan menyenangkan. Kami berteman dekat, punya banyak kesamaan, dan satu aliran saat difoto. Tapi kami tidak pernah foto bersama. Jadi, siapapun yang berbaik hati mau memotret kami, gue akan berterima kasih sekali. Dan gue menjamin, it's gonna be one of the best photo for your porto. So, anyone?
5. Gue sangat-amat-ingin ke Jogja. Tiga tahun di sana, bukan berarti gue tidak akan pernah bisa ke Jogja lagi sih. Tapi sepertinya hampir tidak mungkin gue akan ke Jogja dengan jiwa dan semangat seperti sekarang. Gue bahkan gak berani bayangin akan menjadi seperti apa gue tiga tahun kedepan. Sepertinya gue tidak akan menulis blog lagi, menjadi orang yang mementingkan mata uang, dan mungkin tidak punya waktu untuk menikmati indahnya tiduran sambil twitteran. Jadi sebelum gue menjadi orang yang seperti itu, maka gue harus menggunakan waktu yang sempit ini untuk bersenang-senang di Jogja. Kota (kedua) yang paling gue senangi (setelah Jakarta)! Jadi gue berdoa sebanyak-banyaknya agar Tuhan mendengar (macam kuis Twitter, semakin banyak RT semalin besar kemungkinan menang), supaya Gunung Merapi cepat normal kembali dan korban di sana tidak bertambah lagi. Amin.
Sepertinya sudah cukup segitu dulu daftar keinginan yang harus gue wujudkan dalam jangka pendek ini. Yah manusia berencana, tetap Tuhan yang menentukan. Tapi manusia tetap harus berusaha, Tuhan pun tidak akan melihat saja :)
Goodnight universe!
Well, I also have my own tujuan hidup. Ada beberapa hal yang ingin gue capai sebelum gue menghembuskan nafas terakhir. Tapi kalo semua gue bahas di blog ini, I think it's gonna be something like Tersanjung or Cinta Fitri, such a never ending story.
Since I have only three months left in this town, I'm going to write down some of my bucket list sampai gue pergi nanti.
So here's my Bucket-Jakarta-List:
1. Gue harus mencoba memakai celemek Starbuck. Gue harus kerja di Starbuck. Menjadi barista dengan rambut di kuncir namun tetap kece, melayani om-om ekspatriat ganteng dan tante-tante pekerja. Interesting huh?
2. Gue harus menjadi SPG. SPG pameran yang membantu dan menjebak para calon customer untuk membeli barang. Gue sering berada di posisi customer yang terjebak itu. Apa salahnya kalau kali ini gue mencoba menjadi si penjebak?
3. Gue sangat ingin mengajak berenang Goyo di Manhattan. Gue mau menunjukan tempat yang indah untuk berenang ini kepadanya. Yah sebenarnya ini bukan lah hal besar yang harus dimasukan ke dalam bucket list segala. However let's face it, we're gonna have a long distance relationshit, siapa yang tahu apa yang akan terjadi? Karena itu gue akan menggunakan waktu yang tersisa ini sebaik-baiknya untuk kami berdua. Kalaupun akhirnya tidak berjalan mulus, gue tidak akan menyesal. Gue sudah memberikan dan menunjukan semua yang terindah untuknya. Jadi jika dia ke semua tempat indah itu bersama kekasih selanjutnya, setidaknya walau sekilas, muka gue pasti akan muncul di ingatannya. Dan itu akan cukup membahagiakan sepertinya.
4. Gue ingin sekali mewujudkan konsep foto "Girlfriend" bareng Zullya. Entah kenapa sepertinya ini akan menyenangkan. Kami berteman dekat, punya banyak kesamaan, dan satu aliran saat difoto. Tapi kami tidak pernah foto bersama. Jadi, siapapun yang berbaik hati mau memotret kami, gue akan berterima kasih sekali. Dan gue menjamin, it's gonna be one of the best photo for your porto. So, anyone?
5. Gue sangat-amat-ingin ke Jogja. Tiga tahun di sana, bukan berarti gue tidak akan pernah bisa ke Jogja lagi sih. Tapi sepertinya hampir tidak mungkin gue akan ke Jogja dengan jiwa dan semangat seperti sekarang. Gue bahkan gak berani bayangin akan menjadi seperti apa gue tiga tahun kedepan. Sepertinya gue tidak akan menulis blog lagi, menjadi orang yang mementingkan mata uang, dan mungkin tidak punya waktu untuk menikmati indahnya tiduran sambil twitteran. Jadi sebelum gue menjadi orang yang seperti itu, maka gue harus menggunakan waktu yang sempit ini untuk bersenang-senang di Jogja. Kota (kedua) yang paling gue senangi (setelah Jakarta)! Jadi gue berdoa sebanyak-banyaknya agar Tuhan mendengar (macam kuis Twitter, semakin banyak RT semalin besar kemungkinan menang), supaya Gunung Merapi cepat normal kembali dan korban di sana tidak bertambah lagi. Amin.
Sepertinya sudah cukup segitu dulu daftar keinginan yang harus gue wujudkan dalam jangka pendek ini. Yah manusia berencana, tetap Tuhan yang menentukan. Tapi manusia tetap harus berusaha, Tuhan pun tidak akan melihat saja :)
Goodnight universe!
September 02, 2010
Tersanjung
Sekarang sudah jam 3 pagi menjelang waktu keluarga gue untuk sahur, dan gue masih tidak bisa menutup mata.
Sejatinya gue mau main Sudoku atau Wordmole saja untuk mengisi kekosongan waktu ini, tapi tiba-tiba gue teringat tagline twitter Terselubung: "Sharing is sexy.", maka gue menjadi punya niatan untuk menulis blog saja.
Pada kesempatan kali ini (macam dakwah), gue akan menceritakan tentang ke-kurangberuntung-an gue hari ini (perasaan ini blog isinya kesialan mulu deh, gak pernah hepi).
Jadi, setelah makan sahur bersama keluarga, setelah salat subuh, gue tidak langsung kembali tidur karena gue memilih jalan hidup dengan bermain Wordmole untuk menunggu kantuk.
Namun apa dinyana (sebenernya ini kata artinya apa sih?) ternyata Tuhan berkata lain, gue malah kagak ngantuk sama sekali setelah bermain Wordmole. Malah jadi semangat terobsesi mengalahkan rekor dunia, walau itu hanyalah harapan semu. Intinya, gue akhirnya bermain game racun itu sampai pukul 6.30 pagi. Dan ketika gue tersadar, entah mengapa sudah pukul 9 pagi dimana gue harus bergegas untuk berangkat ke TBI, institusi yang selalu gue kunjungi 1 bulan ini untuk mengikuti tes kelulusannya.
Setelah mandi dan mencatok, dengan langkah mantap gue turun menuju teras...
---------------------------------------------------------------------
Apa sih gantung banget!!
Ibarat sinetron Tersanjung, bersambung di tengah-tengah dan besoknya sudah digantikan oleh sinetron lain.Tidak akan ada yang menyadarinya karena sudah tidak ada yang menonton selain nenek gue dan nenek-nenek lainnya mungkin.
Dan sepertinya selanjutnya gue ketiduran sambil memegang handphone.
Ini blog main-main banget dah! Sudah lah mulai sekarang gue akan mulai membahas masalah perkonomian Indonesia dan upaya pemerinyah dalam menggalakan penanaman pohon!
Blog ini gue tulis saat ramadhan tahun lalu, tersimpan apik rapi di draft. Namun karena kata-katanya antik maka sekarang akan gue klik tombol 'TERBITKAN ENTRI" ini. Jadi yaudah terima nasib dan takdir aja kalau anda tidak sengaja melihat post yang lugu ini. Namanya juga Go-blog.
Cheers!
PS: Siapapun yang tau caranya mengubah bahasa account blog ini menjadi inggris dan mengubah waktunya menjadi WIB, tolong kasih tau gue. Ini set waktunya entah pakai waktu negara bagian mana. See you!
Sejatinya gue mau main Sudoku atau Wordmole saja untuk mengisi kekosongan waktu ini, tapi tiba-tiba gue teringat tagline twitter Terselubung: "Sharing is sexy.", maka gue menjadi punya niatan untuk menulis blog saja.
Pada kesempatan kali ini (macam dakwah), gue akan menceritakan tentang ke-kurangberuntung-an gue hari ini (perasaan ini blog isinya kesialan mulu deh, gak pernah hepi).
Jadi, setelah makan sahur bersama keluarga, setelah salat subuh, gue tidak langsung kembali tidur karena gue memilih jalan hidup dengan bermain Wordmole untuk menunggu kantuk.
Namun apa dinyana (sebenernya ini kata artinya apa sih?) ternyata Tuhan berkata lain, gue malah kagak ngantuk sama sekali setelah bermain Wordmole. Malah jadi semangat terobsesi mengalahkan rekor dunia, walau itu hanyalah harapan semu. Intinya, gue akhirnya bermain game racun itu sampai pukul 6.30 pagi. Dan ketika gue tersadar, entah mengapa sudah pukul 9 pagi dimana gue harus bergegas untuk berangkat ke TBI, institusi yang selalu gue kunjungi 1 bulan ini untuk mengikuti tes kelulusannya.
Setelah mandi dan mencatok, dengan langkah mantap gue turun menuju teras...
---------------------------------------------------------------------
Apa sih gantung banget!!
Ibarat sinetron Tersanjung, bersambung di tengah-tengah dan besoknya sudah digantikan oleh sinetron lain.Tidak akan ada yang menyadarinya karena sudah tidak ada yang menonton selain nenek gue dan nenek-nenek lainnya mungkin.
Dan sepertinya selanjutnya gue ketiduran sambil memegang handphone.
Ini blog main-main banget dah! Sudah lah mulai sekarang gue akan mulai membahas masalah perkonomian Indonesia dan upaya pemerinyah dalam menggalakan penanaman pohon!
Blog ini gue tulis saat ramadhan tahun lalu, tersimpan apik rapi di draft. Namun karena kata-katanya antik maka sekarang akan gue klik tombol 'TERBITKAN ENTRI" ini. Jadi yaudah terima nasib dan takdir aja kalau anda tidak sengaja melihat post yang lugu ini. Namanya juga Go-blog.
Cheers!
PS: Siapapun yang tau caranya mengubah bahasa account blog ini menjadi inggris dan mengubah waktunya menjadi WIB, tolong kasih tau gue. Ini set waktunya entah pakai waktu negara bagian mana. See you!
Juni 30, 2010
Der panzer
Pada bulan Juni 2010 ini, diselenggarakanlah acara berkala 4 tahun sekali, berskala internasional, yang menyatukan manusia dari berbagai belahan dunia dalam satu lapangan besar berumput, yang disebut World Cup.
Pada World Cup kali ini, Afrika Selatan (Negara ke-dua yang paling ingin saya kunjungi saat berbulan madu nanti, setelah Mesir) mendapat kehormatan sebagai tuan rumah dengan Shakira sebagai penyanyi officialnya dan "Waka waka" sebagai lagu utamanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada World Cup kali ini saya hanya memilih Jerman sebagai tim jagoan. Mengapa saya bisa begitu menetapkan hati pada tim ini? Baik, beginilah ceritanya.
Pada World Cup 2002, saya masih duduk di kelas 1 SMP. Saat itu saya hanyalah gadis cilik berkulit gelap, polos, dan penurut. Saya tidak mengetahui apapun mengenai sepak bola, hingga suatu hari saya mencoba menonton suatu pertandingan hanya untuk bisa ikutan ngobrol dengan teman tentang piala dunia ini.
Pertandingan yang kebetulan sedang diadakan saat itu adalah antara Jerman vs Negara antah barantah. Di situlah saya jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang penjaga gawang berbadan besar, bermuka galak, dan pirang, yang menjaga gawangnya hingga terbang-terbang dan luka-luka. Ya dialah Oliver Kahn, yang dijuluki Gengis Kahn karena mukanya yang bengis ata Titan karena ketangguhannya (dalam menangkap bola) seperti suku Titan.

Saya tau memang bentuknya tidaklah seperti yang kebanyakan wanita idamkan. Namun entah mengapa, sejak melihat dia garang saat pertandingan tersebut, saya langsung menjadi penggemar fanatiknya dan mengubah konsep saya dalam mencari lelaki yaitu: bermuka garang dan bermain bola.
Berikut adalah kegilaan saya pada Oliver Kahn:
Dan saat pertandingan dimulai ketika Kahn masuk ke lapangan, semua orang berteriak dan saya menangis. Demi Tuhan, saya menangis. Yah, saya norak tapi mau apalagi. Bayangkan, pemain sepak bola idola yang sangat anda agungkan selama 6 tahun ini ada di depan mata anda dan menghirup udara yang sama.
Masalahnya ini bukan artis atau band yang mempunyai jadwal tur promosi album keliling dunia, masalahnya ini pemain bola! Yang sesunguhnya hanya memiliki kemungkinan 0,1% datang ke negara ini. Dan Tuhan memberikan 0,1 % itu kepada saya. Bagaimana saya tidak menangis.
Dan sekarang, Oliver Kahn telah pensiun. Digantikan oleh pemain muda yang berdatangan. World Cup terus berjalan dan saya tidak tertarik pada tim negara manapun. Dan akhirnya saya tetap memilih Jerman karena saya tetap mencintai Kahn.
Maka itu, saya memutuskan untuk menyaksikan pertandingan Jerman di babak penyisihan pertama melawan Australia. Dan pada pertandingan tersebut, saya merasa kesal pada pemain bernomor punggung 8 yang selalu melakukan offside berkali-kali tanpa malu-malu (benar-benar lari jauh banget mendului back lawan), bertindak urakan, dan melakukan diving gila-gilaan hingga akhirnya mendapat kartu kuning dari wasit. Namun entah mengapa, ketika saya melihat wajah pemain tersebut, entah bagaimana, saya langsung jatuh cinta.
Ya, dialah Mesut Ozil, si muka nyamuk yang dijuluki Maradona baru. Yah mungkin inilah yang disebut jatuh cinta pada kartu kuning pertama.

Jadi begitulah. Itulah mengapa saya kembali mati-matian membela Jerman pada World Cup ini.
Dan saya benar-benar berharap Jerman bisa mengalahkan Argentina di perdelapan nanti agar tetap bisa melanjutkan ke semifinal. Ya Tuhan, wujudkanlah doa saya. Amin.
GO JERMAN GO JERMAN GO!!!
Pada World Cup kali ini, Afrika Selatan (Negara ke-dua yang paling ingin saya kunjungi saat berbulan madu nanti, setelah Mesir) mendapat kehormatan sebagai tuan rumah dengan Shakira sebagai penyanyi officialnya dan "Waka waka" sebagai lagu utamanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada World Cup kali ini saya hanya memilih Jerman sebagai tim jagoan. Mengapa saya bisa begitu menetapkan hati pada tim ini? Baik, beginilah ceritanya.
Pada World Cup 2002, saya masih duduk di kelas 1 SMP. Saat itu saya hanyalah gadis cilik berkulit gelap, polos, dan penurut. Saya tidak mengetahui apapun mengenai sepak bola, hingga suatu hari saya mencoba menonton suatu pertandingan hanya untuk bisa ikutan ngobrol dengan teman tentang piala dunia ini.
Pertandingan yang kebetulan sedang diadakan saat itu adalah antara Jerman vs Negara antah barantah. Di situlah saya jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang penjaga gawang berbadan besar, bermuka galak, dan pirang, yang menjaga gawangnya hingga terbang-terbang dan luka-luka. Ya dialah Oliver Kahn, yang dijuluki Gengis Kahn karena mukanya yang bengis ata Titan karena ketangguhannya (dalam menangkap bola) seperti suku Titan.

Saya tau memang bentuknya tidaklah seperti yang kebanyakan wanita idamkan. Namun entah mengapa, sejak melihat dia garang saat pertandingan tersebut, saya langsung menjadi penggemar fanatiknya dan mengubah konsep saya dalam mencari lelaki yaitu: bermuka garang dan bermain bola.
Berikut adalah kegilaan saya pada Oliver Kahn:
- Saya membeli semua majalah dan koran bola yang mengandung foto Kahn dan mengguntingnya untuk dijadikan kliping pribadi (seperti tante-tante maniak). Dan masih saya simpan hingga saat ini.
- Saat tugas Bahasa Indonesia, saya menulis karangan tentang Oliver Kahn yang akhirnya dipajang di dinding kelas. (Saya lupa kenapa bisa dipajang di dinding kelas ya?)
- Saya menangis saat gawang Kahn dibobol oleh Ronaldo saat pertanding final Piala Dunia 2002 itu. Itulah alasan saya membenci tim samba sampai saat ini.
- Saat Bundes Liga, saya tetap begadang untuk menonton pertandingan Bayern Muenchen vs apapun. Terkadang saya pun mengajak sodara saya, Bintang, untuk menemani saya menonton pertandingan padahal saya tahu dia tidak tertarik sama sekali. I love you Bin :)
- Pada tahun 2008, ketika saya mendengar kabar Bayern Muenchen akan datang ke Indonesia untuk melakukan pertandingan persahabatan sekaligus farewell match untuk Kahn, saya langsung membeli tiketnya dan mengajak pacar serta teman-teman lainnya untuk menonton langsung di Senayan. Dan entah kenapa, pacar saya saat itu, Rifki Nendro, secara kebetulan masih menyimpan kaos bola Bayern Muenchen yang dibeli ketika dia masih SD dan tinggal di Bulgaria, yang langsung saya pinjam dan menjadi hak milik hingga sekarang. Sungguh kebetulan yang mengerikan.
Dan saat pertandingan dimulai ketika Kahn masuk ke lapangan, semua orang berteriak dan saya menangis. Demi Tuhan, saya menangis. Yah, saya norak tapi mau apalagi. Bayangkan, pemain sepak bola idola yang sangat anda agungkan selama 6 tahun ini ada di depan mata anda dan menghirup udara yang sama.
Masalahnya ini bukan artis atau band yang mempunyai jadwal tur promosi album keliling dunia, masalahnya ini pemain bola! Yang sesunguhnya hanya memiliki kemungkinan 0,1% datang ke negara ini. Dan Tuhan memberikan 0,1 % itu kepada saya. Bagaimana saya tidak menangis.
Dan sekarang, Oliver Kahn telah pensiun. Digantikan oleh pemain muda yang berdatangan. World Cup terus berjalan dan saya tidak tertarik pada tim negara manapun. Dan akhirnya saya tetap memilih Jerman karena saya tetap mencintai Kahn.
Maka itu, saya memutuskan untuk menyaksikan pertandingan Jerman di babak penyisihan pertama melawan Australia. Dan pada pertandingan tersebut, saya merasa kesal pada pemain bernomor punggung 8 yang selalu melakukan offside berkali-kali tanpa malu-malu (benar-benar lari jauh banget mendului back lawan), bertindak urakan, dan melakukan diving gila-gilaan hingga akhirnya mendapat kartu kuning dari wasit. Namun entah mengapa, ketika saya melihat wajah pemain tersebut, entah bagaimana, saya langsung jatuh cinta.
Ya, dialah Mesut Ozil, si muka nyamuk yang dijuluki Maradona baru. Yah mungkin inilah yang disebut jatuh cinta pada kartu kuning pertama.

Jadi begitulah. Itulah mengapa saya kembali mati-matian membela Jerman pada World Cup ini.
Dan saya benar-benar berharap Jerman bisa mengalahkan Argentina di perdelapan nanti agar tetap bisa melanjutkan ke semifinal. Ya Tuhan, wujudkanlah doa saya. Amin.
GO JERMAN GO JERMAN GO!!!
Juni 27, 2010
Pagi yang Cerah dan Senyum Di Bibir Merah
It's 6 in the morning (sok-sokan pake bahasa inggris, gak pantes!) dan gue belom menutup mata juga.
Nggak, gue gak mau bilang kalo gue insomnia. Karena gue memang tidak mengidap penyakit itu. Dan karena gue termasuk orang yang gampang tidur. Sangat gampang malah. Kalo kata Parjo, "Dewi udah rebahan, bentar lagi juga tidur." Dan benar! Gue beneran tidur pulas sampe nganga-nganga di lantai penuh abu rokok di koridor gedung P Desain Trisakti.
Jadi kenapa gue belom tidur sampe sekarang?
Yah, karena ada hal menarik yang gue lakukan. Lebih menarik daripada tidur rupanya.
Apakah itu? Yah......... Membaca blog orang-orang yang gue kenal.
Jadi, gue membaca blog-blog orang yang gue kenal ini murni karena gue tertarik. Lucu-lucu dan menarik rupanya. Dan dari semua itu, gue mendapat satu kesimpulan.
Semua orang pada dasarnya menarik. Sekarang tergantung bagaimana cara kita menjelaskan betapa menariknya diri kita.Well, sekian untuk pagi ini. Good morning everyone and good night my red room. See you!
Juni 10, 2010
Three Musketeers
Ini adalah kisah tentang tiga anak manusia yang menghabiskan masa muda di sekolah (yang katanya) unggulan se-DKI Jakarta. Sekolah berpagar tinggi yang menyerupai blackhole, dimana ketika sudah masuk ke dalamnya jangan harap bisa keluar lagi dengan mudah.Tiga anak manusia ini bernama (diurutkan menurut absen): Amanda Jana, Annisa Suci, dan Dewi Ria . Bertemu di kelas XI IPA A dan entah bagaimana langsung memutuskan meja kiri belakang dari kelas sebagai daerah jajahan mereka.
Mereka sudah lupa kapan dan kemana pertama kali mereka melakukan yang disebut "Jalan Bareng". Mereka juga pasti sudah lupa bagaimana caranya "Jalan Bareng" yang pertama itu bisa menghasilkan "Jalan Bareng" lainnya.
Mungkin yang mereka ingat hanyalah "Jalan Bareng" itu tidak pernah terasa membosankan. Dan mungkin juga yang mereka ingat hanyalah "Jalan Bareng" itu bukanlah sekedar jalan bareng.
Perilaku Amanda Annisa dan Dewi ini sangat melegenda di sekolah.
Mungkin karena mereka punya visi dan misi sama dalam menciptakan suasana sekolah yang enerjik dan berbahaya. Atau mungkin karena cara yang mereka ambil terlalu ekstrem. Kita tidak pernah tau.
Yang pasti mereka melakukan semua itu dengan hati ringan tanpa rasa takut sedikitpun. Mereka senang dan itu berharga.
Suatu hari, ketika Amanda Annisa dan Dewi sedang patroli (keliling sekolah dengan 1 tujuan: tidak masuk kelas), seorang wakil kepala sekolah bernama Pak Roni memergoki mereka. Beliau sepertinya sudah menyerah melihat kelakuan mereka bertiga hingga akhirnya beliau pasrah tidak bisa marah lagi dan hanya berkata, "Kalian ini kayak Three Musketeers ya!"
Saat itu Annisa dan Dewi tidak tahu apa arti dari kata musketeers (hingga Manda memberitahu bahwa itu artinya musang), namun mereka bertiga langsung tertawa dan menjawab "Iya dong, Pak!!".
Sejak itulah mereka menyebut diri mereka sendiri Three Musketeers.
Ya, secepat itulah kejadian tersebut, namun bisa selama inilah mereka mempertahankannya.
Empat tahun mereka berteman, dua puluh tahun terasa mereka saling mengenal.
Sudah banyak peristiwa yang mereka hadapi. Terlalu banyak cerita yang mereka miliki. Teramat banyak janji yang harus mereka tepati.
Jarak rumah, pisah kelas, Grogol - Depok bukan penghalang.
Apapun terjadi, mereka tetap bersama.
Semoga Melbourne - Jakarta juga tidak masalah.
- Love, Dewi Ria
Mei 03, 2010
Kisah Sedih di Hari Selasa
Gue semangat banget nulis tentang yang gue alami hari ini. Karena banyak banget pelajaran yang gue dapet. Dan gue harap lo semua bisa liat kenyataan yang ada, dan jangan munafik, sebagian besar anak muda jaman sekarang juga seperti gue kok.
Jadi, hari ini Si Merah (panggilan kesayangan untuk sebuah mobil yang dititipkan orangtua gue selama 3 tahun ini) sudah bisa diambil di Auto 2000 Kalimalang setelah mengalami operasi gagal lampu belakang.
Dengan semangat gue ke Kalimalang (Klm) dengan nebeng mobil mama ketika beliau mau berangkat kerja. Namun karena beliau adalah seseorang yang sangat sibuk dan dikejar waktu, maka gue cuma bisa nebeng sampai depan komplek dan gue harus lanjut naik ojek sampe Klm.
Semua masih baik-baik saja sampai saat ini.Sesampainya di Auto 2000, dengan gagahnya gue langsung ke kasir untuk membayar biaya operasi Si Merah menggunakan debit seperti biasa. Namun tidak seperti yang diperkirakan, ternyata uang di kartu gue tidak mencukupi! Inilah ucapan "Ngehe!" pertama yang gue keluarkan hari ini.
Dengan berapi-api, gue mencari hp di tas untuk menelfon mama gue minta transfer, dan ternyata.. hp gue yang brengsek itu ketinggalan di rumah! Inilah "Ngehe!" gue yg ke-dua.
Lalu dengan muka memelas, gue meminjam telfon Auto 2000 yang ribet banget pake password segala. Dan mama gue, ketika gue telf, dia cuma blg, "Yaudah nanti sore aja aku transfer." Jadi apalah artinya gue panas-panasan naik ojek ke sini?
Tapi gue gak mau menyerah, gue coba lagi bayar pake debit setelah pengurangan yang sisanya bisa gue bayar dengan cash. Dan ternyata hasilnya: Declined (lagi) "NGEHE!"
Akhirnya gue gemes, gue ke ATM BCA yang ada di Depo Bangunan (yang berada di samping Auto 2000) untuk melihat jumlah saldo di kartu gue. Setelah dicek, hasilnya bikin siok, CUMA KURANG 50RIBU LAGI gue bisa bawa Si Merah pulang!
Akhirnya sekali lagi gue meminjam telfon Auto 2000 buat nelfon mami minta transfer seadanya. She said, "Oke, bentar lagi aku transfer." Hmm. Let me tell you something, arti sebentar dalam perkataan mama gue itu hanyalah kiasan. Arti sesungguhnya adalah, "Iya nanti ya kalo aku udah selese urusan aku transfer, kamu tunggu aja sampai waktu yang tidak ditentukan, dan jangan nelfon lagi karena nanti aku bakal maki-maki kamu dari sini."
Karena itulah akhirnya gue menelfon laki gue (the only one left phone number that i remember) buat minta transfer duit seadanya. Namun karena laki gue ini memiliki banyak acara yang menuntutnya untuk memerlukan waktu tidur lebih dari orang kebanyakan, maka dia tidak bisa mengangkat telefon darurat gue. Di sini gue bener-bener mau nangis.
Ini hari pertama gue haid. Di luar panas. Tinggal sedikit lagi gue bisa merasakan kenyamanan, tapi semua orang gak ada yang mau mengerti dan membantu.
Akhirnya gue pasrah, gue mencoba menghabiskan waktu di Depo Bangunan sambil berharap semoga mama benar-benar sebentar lagi akan transfer. Itu lebih baik daripada gue tetap di Auto 2000 dan melihat tatapan prihatin staff di sini yang seolah berkata, "Kasihan cewek itu. Udah muka berminyak, pake cardigan pink bunga-bunga, gak bisa bayar biaya perbaikan mobilnya pula."
Lalu akhirnya gue ke Depo Bangunan. Keliling liat engsel, parquet, ambil-ambilin brosur (siapa tau berguna buat tugas), sampai salah satu mbak-mbak penjaga bertanya, "Ada yg bisa saya bantu kak?", dimana gue tau arti sebenarnya adalah, "Jangan ngutak-ngatik apalagi mencuri di sini ya Kak!" Sumpah itu dikit lagi gue teriakin tuh mbak-mbak kelentit! Kalo gue butuh bantuan juga gue bakal manggil lo kok! Ngehe!
Akhirnya setelah 1 jam gue berkeliling, gue keluar, mencoba melihat ATM lagi, dan hasilnya: jumlah saldo masih sama. Oke.
Gue kembali ke Auto 2000 dengan muka kesal, seperti preman, gue minjem telfon lagi dengan sedikit membentak. Namun kali ini mama gue terlalu sibuk untuk mengangkat telfonnya. Mata gue berkaca-kaca sedikit.
Akhirnya gue mencari wartel terdekat. Gue tanya ke satpam, katanya wartelnya ada di seberang. Gue diem. Ya Allah, jalanan ramai, gimana caranya orang bisa nyebrang sih? Dan sepertinya satpam ini mempunyai kemampuan membaca pikiran, dia tiba-tiba menawarkan hpnya utk gue gunakan. Tapi karena gue pikir, yaudahlah apa salahnya nyebrang? daripada ngerepotin orang, akhirnya gue memberanikan diri ke wartel seberang. Dan hasilnya adalah: Wartel tersebut sudah tidak bertelepon lagi (read: Bangkrut). NGESOOOT!!!
Akhirnya gue mengalami kelelahan. Gue berniat istirahat sambil berpikir apa yang harus gue lakukan di toko sebelah. Dengan memelas, gue membeli Aqua dan izin numpang duduk sebentar. Ibu pemilik toko ini sepertinya kesian melihat gue jadi dia membiarkan gue duduk di tokonya.
Di sini gue memperhatikan ibu ini memasukan Susu Ultra, Teh Kotak, Aqua, dll ke dalam kulkas, sedangkan anak-anaknya berisik berantem lari-larian sambil pake kaos kutang. Dan saat itu juga, gue bersyukur mama gue gak perlu mengambil dan memasukan minuman dingin ke dalam kulkas untuk membiayai kehidupan gue dan adek gue.
Setelah merasa gue sudah cukup lama numpang duduk, gue memberanikan diri lagi nyebrang ke ATM untuk melihat saldo gue sekarang. Dan ternyata hasilnya: tetap belom dikirim.
Gue pasrah. Tapi gue udah gak mau menyalahkan mama gue yang terlalu sibuk lagi. Gue malah bersyukur pada Tuhan, mama gue berarti lagi diberi rezeki.
Akhirnya gue memutuskan untuk menyerah dan pulang ke rumah dulu sambil menunggu transferan daripada gak jelas merana begini. Dan karena sudah terlanjur berkeringat dan berpanas-panasan karena kebanyakan jalan, maka gue berpikir untuk sekalian aja gue menganggap diri gue memang seperti orang yang tidak pernah diberikan kendaraan pribadi. Sekalian aja gue cari angkutan yang aman untuk pulang, namun tidak perlu eksklusif.
Lalu gue memutuskan untuk naik angkot kosong yang lagi ngetem karena gue mau mewawancarai abangnya dulu. Gue bener-bener gak tau angkot nomor berapa yang bisa mengantar gue pulang.
Gue : "Bang, ini lewat Buaran gak?"
Abang : "Lewat neng! Tp eneng harus jalan sedikit!"
Gue : "Hmm... Beginian bayarnya berapa sih bang?"
Abang : "HAHAHA! dua ribu aja neng!"
Gue tau kenapa abang ini ketawa. Karena dia tau, gue adalah manusia dari planet Jupiter yang manja, tidak tau apa-apa, dan bodoh.
Akhirnya gue naik angkot sambil senyum sendiri kalo angkot ini ngetem. Biasanya kalo gue lg di dalem Si Merah, pasti gue klakson nih yang tiba-tiba ngetem begini. Ternyata beda ya pikiranya kalo gue lagi di dalem angkot itu sendiri. Kalo gak ngetem, abang ini gak akan dapet duit kan.
Lalu naiklah seorang bapak, ibu yang membawa bayi, dan anak-anak SMP. Semua sama di sini. Sama-sama membutuhkan kendaraan untuk sampai ke tempat tujuan masing-masing. Latar belakang pendidikan, strata sosial, merk handphone, ataupun lokasi rumah tinggal, semua tidak berpengaruh di sini.
Di sini gue bener-bener senyum-senyum sendiri kayak lagi ditaksir kakak kelas, sambil melihat ke arah jalan.
Lo tau apa? Ini hari pertama gue haid, udara panas, angkot sesak dan bau, tapi gue melakukan hal yang tidak merugikan dan berbeda. Gue bahagia!
Dan ketika gue harus turun, dengan baiknya abang sopir mengingatkan gue untuk bersiap turun. Dan bener apa yang dia bilang, gue memang harus jalan sedikit untuk sampai ke rumah. Hmm sebenernya gak sedikit sih. Karena jarak dari depan komplek ke rumah gue itu seperti dari kampus ke Mawardi. Tapi yasudahlah ya. Udah terlanjur juga. Sekalian aja olahraga siang.
Capek? Semua orang juga capek.
Panas? Kulit gue udah item ini.
Bau? Ada teknologi yang disebut mandi.
Jadi apa salahnya gue jalan kaki di trotoar, digodain amang-amang, nyebrang, menyapa satpam komplek, dan berpanas-panas?
Lalu dengan izin Tuhan, gue bisa sampai rumah dan menulis blog ini.
Sekarang muka gue berminyak, badan gue bau, rambut gue berantakan, tapi kalo lo bisa liat, gue lagi senyum sekarang :)
Well, mama gue baru sms, dia sudah transfer uang buat gue. Hmmm. Enaknya naik apa ya ke Auto 2000 sekarang?
Yah kayaknya sebaiknya gue mandi dulu kali ya, supaya orang-orang di angkot nanti gak kebauan gara-gara gue. Ciao!
Jadi, hari ini Si Merah (panggilan kesayangan untuk sebuah mobil yang dititipkan orangtua gue selama 3 tahun ini) sudah bisa diambil di Auto 2000 Kalimalang setelah mengalami operasi gagal lampu belakang.
Dengan semangat gue ke Kalimalang (Klm) dengan nebeng mobil mama ketika beliau mau berangkat kerja. Namun karena beliau adalah seseorang yang sangat sibuk dan dikejar waktu, maka gue cuma bisa nebeng sampai depan komplek dan gue harus lanjut naik ojek sampe Klm.
Semua masih baik-baik saja sampai saat ini.Sesampainya di Auto 2000, dengan gagahnya gue langsung ke kasir untuk membayar biaya operasi Si Merah menggunakan debit seperti biasa. Namun tidak seperti yang diperkirakan, ternyata uang di kartu gue tidak mencukupi! Inilah ucapan "Ngehe!" pertama yang gue keluarkan hari ini.
Dengan berapi-api, gue mencari hp di tas untuk menelfon mama gue minta transfer, dan ternyata.. hp gue yang brengsek itu ketinggalan di rumah! Inilah "Ngehe!" gue yg ke-dua.
Lalu dengan muka memelas, gue meminjam telfon Auto 2000 yang ribet banget pake password segala. Dan mama gue, ketika gue telf, dia cuma blg, "Yaudah nanti sore aja aku transfer." Jadi apalah artinya gue panas-panasan naik ojek ke sini?
Tapi gue gak mau menyerah, gue coba lagi bayar pake debit setelah pengurangan yang sisanya bisa gue bayar dengan cash. Dan ternyata hasilnya: Declined (lagi) "NGEHE!"
Akhirnya gue gemes, gue ke ATM BCA yang ada di Depo Bangunan (yang berada di samping Auto 2000) untuk melihat jumlah saldo di kartu gue. Setelah dicek, hasilnya bikin siok, CUMA KURANG 50RIBU LAGI gue bisa bawa Si Merah pulang!
Akhirnya sekali lagi gue meminjam telfon Auto 2000 buat nelfon mami minta transfer seadanya. She said, "Oke, bentar lagi aku transfer." Hmm. Let me tell you something, arti sebentar dalam perkataan mama gue itu hanyalah kiasan. Arti sesungguhnya adalah, "Iya nanti ya kalo aku udah selese urusan aku transfer, kamu tunggu aja sampai waktu yang tidak ditentukan, dan jangan nelfon lagi karena nanti aku bakal maki-maki kamu dari sini."
Karena itulah akhirnya gue menelfon laki gue (the only one left phone number that i remember) buat minta transfer duit seadanya. Namun karena laki gue ini memiliki banyak acara yang menuntutnya untuk memerlukan waktu tidur lebih dari orang kebanyakan, maka dia tidak bisa mengangkat telefon darurat gue. Di sini gue bener-bener mau nangis.
Ini hari pertama gue haid. Di luar panas. Tinggal sedikit lagi gue bisa merasakan kenyamanan, tapi semua orang gak ada yang mau mengerti dan membantu.
Akhirnya gue pasrah, gue mencoba menghabiskan waktu di Depo Bangunan sambil berharap semoga mama benar-benar sebentar lagi akan transfer. Itu lebih baik daripada gue tetap di Auto 2000 dan melihat tatapan prihatin staff di sini yang seolah berkata, "Kasihan cewek itu. Udah muka berminyak, pake cardigan pink bunga-bunga, gak bisa bayar biaya perbaikan mobilnya pula."
Lalu akhirnya gue ke Depo Bangunan. Keliling liat engsel, parquet, ambil-ambilin brosur (siapa tau berguna buat tugas), sampai salah satu mbak-mbak penjaga bertanya, "Ada yg bisa saya bantu kak?", dimana gue tau arti sebenarnya adalah, "Jangan ngutak-ngatik apalagi mencuri di sini ya Kak!" Sumpah itu dikit lagi gue teriakin tuh mbak-mbak kelentit! Kalo gue butuh bantuan juga gue bakal manggil lo kok! Ngehe!
Akhirnya setelah 1 jam gue berkeliling, gue keluar, mencoba melihat ATM lagi, dan hasilnya: jumlah saldo masih sama. Oke.
Gue kembali ke Auto 2000 dengan muka kesal, seperti preman, gue minjem telfon lagi dengan sedikit membentak. Namun kali ini mama gue terlalu sibuk untuk mengangkat telfonnya. Mata gue berkaca-kaca sedikit.
Akhirnya gue mencari wartel terdekat. Gue tanya ke satpam, katanya wartelnya ada di seberang. Gue diem. Ya Allah, jalanan ramai, gimana caranya orang bisa nyebrang sih? Dan sepertinya satpam ini mempunyai kemampuan membaca pikiran, dia tiba-tiba menawarkan hpnya utk gue gunakan. Tapi karena gue pikir, yaudahlah apa salahnya nyebrang? daripada ngerepotin orang, akhirnya gue memberanikan diri ke wartel seberang. Dan hasilnya adalah: Wartel tersebut sudah tidak bertelepon lagi (read: Bangkrut). NGESOOOT!!!
Akhirnya gue mengalami kelelahan. Gue berniat istirahat sambil berpikir apa yang harus gue lakukan di toko sebelah. Dengan memelas, gue membeli Aqua dan izin numpang duduk sebentar. Ibu pemilik toko ini sepertinya kesian melihat gue jadi dia membiarkan gue duduk di tokonya.
Di sini gue memperhatikan ibu ini memasukan Susu Ultra, Teh Kotak, Aqua, dll ke dalam kulkas, sedangkan anak-anaknya berisik berantem lari-larian sambil pake kaos kutang. Dan saat itu juga, gue bersyukur mama gue gak perlu mengambil dan memasukan minuman dingin ke dalam kulkas untuk membiayai kehidupan gue dan adek gue.
Setelah merasa gue sudah cukup lama numpang duduk, gue memberanikan diri lagi nyebrang ke ATM untuk melihat saldo gue sekarang. Dan ternyata hasilnya: tetap belom dikirim.
Gue pasrah. Tapi gue udah gak mau menyalahkan mama gue yang terlalu sibuk lagi. Gue malah bersyukur pada Tuhan, mama gue berarti lagi diberi rezeki.
Akhirnya gue memutuskan untuk menyerah dan pulang ke rumah dulu sambil menunggu transferan daripada gak jelas merana begini. Dan karena sudah terlanjur berkeringat dan berpanas-panasan karena kebanyakan jalan, maka gue berpikir untuk sekalian aja gue menganggap diri gue memang seperti orang yang tidak pernah diberikan kendaraan pribadi. Sekalian aja gue cari angkutan yang aman untuk pulang, namun tidak perlu eksklusif.
Lalu gue memutuskan untuk naik angkot kosong yang lagi ngetem karena gue mau mewawancarai abangnya dulu. Gue bener-bener gak tau angkot nomor berapa yang bisa mengantar gue pulang.
Gue : "Bang, ini lewat Buaran gak?"
Abang : "Lewat neng! Tp eneng harus jalan sedikit!"
Gue : "Hmm... Beginian bayarnya berapa sih bang?"
Abang : "HAHAHA! dua ribu aja neng!"
Gue tau kenapa abang ini ketawa. Karena dia tau, gue adalah manusia dari planet Jupiter yang manja, tidak tau apa-apa, dan bodoh.
Akhirnya gue naik angkot sambil senyum sendiri kalo angkot ini ngetem. Biasanya kalo gue lg di dalem Si Merah, pasti gue klakson nih yang tiba-tiba ngetem begini. Ternyata beda ya pikiranya kalo gue lagi di dalem angkot itu sendiri. Kalo gak ngetem, abang ini gak akan dapet duit kan.
Lalu naiklah seorang bapak, ibu yang membawa bayi, dan anak-anak SMP. Semua sama di sini. Sama-sama membutuhkan kendaraan untuk sampai ke tempat tujuan masing-masing. Latar belakang pendidikan, strata sosial, merk handphone, ataupun lokasi rumah tinggal, semua tidak berpengaruh di sini.
Di sini gue bener-bener senyum-senyum sendiri kayak lagi ditaksir kakak kelas, sambil melihat ke arah jalan.
Lo tau apa? Ini hari pertama gue haid, udara panas, angkot sesak dan bau, tapi gue melakukan hal yang tidak merugikan dan berbeda. Gue bahagia!
Dan ketika gue harus turun, dengan baiknya abang sopir mengingatkan gue untuk bersiap turun. Dan bener apa yang dia bilang, gue memang harus jalan sedikit untuk sampai ke rumah. Hmm sebenernya gak sedikit sih. Karena jarak dari depan komplek ke rumah gue itu seperti dari kampus ke Mawardi. Tapi yasudahlah ya. Udah terlanjur juga. Sekalian aja olahraga siang.
Capek? Semua orang juga capek.
Panas? Kulit gue udah item ini.
Bau? Ada teknologi yang disebut mandi.
Jadi apa salahnya gue jalan kaki di trotoar, digodain amang-amang, nyebrang, menyapa satpam komplek, dan berpanas-panas?
Lalu dengan izin Tuhan, gue bisa sampai rumah dan menulis blog ini.
Sekarang muka gue berminyak, badan gue bau, rambut gue berantakan, tapi kalo lo bisa liat, gue lagi senyum sekarang :)
Well, mama gue baru sms, dia sudah transfer uang buat gue. Hmmm. Enaknya naik apa ya ke Auto 2000 sekarang?
Yah kayaknya sebaiknya gue mandi dulu kali ya, supaya orang-orang di angkot nanti gak kebauan gara-gara gue. Ciao!
Langganan:
Komentar (Atom)